Bagaimana dengan berkelahi dengan kotak kosong?
Menurut Ayesha, banyak faktor yang menyebabkan munculnya tombox di banyak daerah pemilihan, meski ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memberikan keleluasaan dan keleluasaan bagi partai politik untuk mengusung calonnya.
Mereka awalnya tidak punya tanjungduren.com tenaga atau kekurangan tenaga untuk bertarung dalam pemilu lokal, kurang berani mengajukan kandidat, dan merupakan musuh politik yang sangat sulit dikalahkan.
Namun menurutnya, alasan sebenarnya adalah keputusan pengadilan datang di waktu yang sangat tidak terduga.
Oleh karena itu, syarat bagi partai politik untuk menentukan calonnya sangat singkat. Ayesha menjelaskan: “Nantinya tokoh politik akan berubah lagi, dan akhirnya koalisi gemuk akan masuk.”
Padahal, proses pembuatan gel tidaklah singkat.
Namun Aisha menilai situasi tawuran dan kotak kosong akan berkurang pada pilkada mendatang atau tahun 2029.
Sebab menurut putusan MK saat ini, seharusnya parpol punya waktu lebih banyak untuk mengajukan calonnya tanpa mempertimbangkan syarat ambang batas.
Namun lebih dari itu, ia menilai skenario kampanye peti mati hanya merugikan pemilih karena masyarakat tidak mendapatkan pilihan calon.
Lanjutnya, sepanjang sejarah calon kepala daerah berjuang dengan kotak kosong, sebagian besar “kotak kosong” selalu kalah. “The victory of candidates against empty boxes is always above 50%.”
Has the fat KIM Plus coalition fallen apart at the local level?
Deputy of Bappilu of the Democratic Party, who is part of KIM Plus, Kamhar Lakumani, did not deny that the Constitutional Court’s decision regarding the regional elections had reshaped the political map of his coalition at the local level.
As soon as KPU Regulation Number 8 of 2024 was approved by the DPR, a number of coalition members, he said, immediately recalculated all candidate pairs that were supported with the aim of winning.
“If we want to win, we have to adapt to changes in regulations,” Kamhar added to BBC News Indonesia.
“The consequence is that some change partners, their coalitions change, or some nominate themselves.”
The Democrats themselves, he admitted, withdrew support for a number of regional head candidates who were previously supported by KIM Plus, for example in South Tangerang. Keputusan itu diambil karena calon sekaligus wakil presiden Jibran Rakabuming Raka yang didukung Grindra memutuskan keluar sebelum pendaftaran.
Jadi keputusan untuk menarik dukungan adalah hasil yang logis, katanya.
“Anda harus mengambilnya atau meninggalkannya,” katanya.
Namun, lanjutnya, meski peta nama berganti, kombinasi berani KIM Plus tetap kuat.
Karena meskipun banyak anggota koalisi yang menarik dukungannya terhadap Kim + kandidat yang disetujui, namun kandidat yang disetujui tetap berada di koalisi. Bagi kami, setiap orang yang menjalankan grup Kim Plus mendapat kartu Kim Plus. Meskipun mereka berbeda.”
Peluang menang meningkat dari Kim Plus.