Teater Musikal: Genre Seni Peran yang Mengedepankan Musik


0

Teater Musikal: Genre Seni Peran yang Mengedepankan Musik

Teater musikal adalah jenis pertunjukan teater yang menggabungkan lagu, dialog, akting, dan tarian dari para pementas. Seni peran ini sudah ada sejak akhir abad ke-19 dan menjadi bentuk hiburan pop pertama yang dinikmati oleh masyarakat di seluruh dunia. Mari kita telusuri sejarah serta perkembangan dari genre seni peran yang berfokus pada musik ini!

Ringkasan Sejarah Teater Musikal

Menurut informasi dari London Dance Photography, pertunjukan panggung teater musikal pertama yang diakui secara luas adalah “Die Fledermaus” atau “Kelelawar” yang diadakan di Austria pada tahun 1874. Operet ini dipenuhi dengan satir, lagu-lagu terkenal, serta narasi yang menarik. Kesuksesan “Die Fledermaus” mendorong produksi operet lain di berbagai negara untuk mengikuti jejak operet dari Wina tersebut.

Operet yang berasal dari Eropa kemudian muncul di Amerika pada awal abad ke-20. Pertunjukan teater musikal pertama yang dikenal di Broadway adalah “Show Boat” yang ditayangkan pada tahun 1927. Keberhasilan “Show Boat” menandai awal masa keemasan https://longbeardband.com/ teater Broadway, yang menjelajahi tema-tema baru yang cukup kontroversial dan memperluas jangkauan seni ini ke negara-negara di belahan benua lain.

Komponen Utama Teater Musikal

Walaupun teater musikal merupakan gabungan dari lagu, dialog, akting, dan tarian, musik tetap menjadi elemen kunci dalam alur cerita pertunjukan. Oleh karena itu, produksi teater profesional membutuhkan seniman dan teknisi yang ahli dalam bidangnya.

Center Theater Group menyatakan di situs resmi mereka, bahwa untuk memproduksi teater musikal yang baru diperlukan seorang komposer untuk menciptakan musik, dan seorang librettist yang menulis lirik lagu. Dalam beberapa kasus, kedua peran ini bisa saja dijalankan oleh orang yang sama.

Selain itu, teater musikal juga biasanya melibatkan penari latar, musisi yang memainkan berbagai alat musik, dan seorang konduktor yang bertugas mengatur tempo serta membimbing para musisi dalam produksi teater. Semua orang yang terlibat bisa berasal dari komunitas yang sama atau berbeda-beda. Mereka mungkin hanya berpartisipasi dalam satu atau dua pertunjukan, atau bahkan dalam seluruh rangkaian pertunjukan yang ada.

Teater Musikal di Indonesia

Sebagai informasi dari The Finery Report, sebuah media online yang fokus pada industri kreatif, pertunjukan yang mengedepankan empat elemen teater musikal (lagu, dialog, akting, dan tarian) telah ada di Indonesia sejak tahun 1970-an. Kehadiran teater musikal ini tidak terlepas dari kontribusi Aktuil, majalah musik dari Bandung yang dipimpin oleh Remy Sylado, seorang penulis dan dramaturg terkenal.

Di masa itu, Remy memproduksi teater musikal berjudul “Orexas” yang merupakan musikalisasi dari puisi-puisinya. Di dekade berikutnya, penyanyi Harry Roesli menyusul dengan album musikal berjudul “Ken Arok: Rock Opera”, melibatkan Didi Petet dalam proses produksinya. Di akhir tahun 1970-an, Guruh Soekarnoputra kembali dari Belanda dan melakukan produksi teater musikal yang setara dengan Takarazuka Revue dari Jepang dan Lido dari Prancis.

Memasuki awal tahun 2000-an, Tumakaka bersaudara mendapatkan beasiswa di Juilliard, sekolah seni pertunjukan terkemuka, dan mendirikan Tim Jakarta Broadway. Meskipun hanya menghasilkan 2-3 pertunjukan sebelum bubar, kontribusi mereka sangat berarti dalam sejarah teater musikal. Di antara pertunjukan terbaru dan terkenal adalah “Laskar Pelangi: Drama Musikal” dan “Petualangan Sherina”.

Selain nama-nama besar di atas, pertunjukan teater musikal dalam berbagai skala, baik sedang maupun kecil, sangat beragam di Indonesia. Jakarta bahkan menjadi pusat bagi beberapa produksi teater besar, seperti Teater Koma dan Jakarta Movin.


Like it? Share with your friends!

0

Comments

comments